Kiat-Kiat Menghafal Al-Qur’an ala Santri Rumah Tahfidz Akbar. Alhamdulillah wa syukru lillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahualaihi wa salam, keluarga dan sahabatnya. “sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkankannya.”(HR.Bukhari)
Untuk mempelajari Al-Qur’an, mulai dari cara membaca hingga hukum bacaannya (tajwid). Setelah itu, menghafalnya. Modal yang harus dimiliki adalah punya motivasi yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an karena mengingat manfaat yang luar biasa bagi kelangsungan hidup. Berikut adalah kiat-kiat menghafal Al-Qur’an :
- Jika disertai dengan amal saleh dan keikhlasan, maka ini merupakan kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Orang yang menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan anugerah dari allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiriran yang cemerlang. karena itu, para penghafal Al-Qur’an lebih cepat mengerti, teliti, dan lebih teliti ,dan lebih hati-hati.
- Penghafal Al-Qur’an mampu berbicara dengan fasih bahasa arab. Karena banyak contoh yang berkenaan dengan Nahwu dan Shorof.
Lalu luruskanlah niat untuk ikhlas pada Allah subhana wa ta’ala. Pantangan besar yang harus dijauhi adalah maksiat, malas dan sebagainya. Dan faktor-faktor yang dapat melemahkan hafalan, yaitu;
- Liburan yang tidak diisi dengan murojaah.
- Sarana hiburan seperti menonton TV, bermain game, dan lain-lain.
- Sombong dengan kepintaran atau kecerdasan intelektual.
- Orang tua atau guru tahfidz yang terlalu memanjakan anak didiknya.
- Kurang tabah menjalani proses beserta cobaan
- Tidak menghormati guru tahfidz.
- Memakan rezeki yang haram.
Sering kali didalam diri ini terdapat rasa malas dan patah semangat. Mungkin karena kurang motivasi atau tidak mencapai target atau juga bisa karena keterbatasannya dalam menghafal. Tentu apa yang ada dalam diri sendirilah yang mampu mengatasinya. Orang lain bisa saja menyemangati dan menjadi pendorong namun semangat itu sepenuhnya ditentukan oleh diri sendiri.
Ketika diri kita merasa kesulitan dalam menghafal. Maka ketahuilah dalam satu huruf ada kebaikan yang kemudian dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Dan kita ingat berarti ketika seseorang berusaha keras mengingat-ingat yang dihafal dan membacanya berulang kali berarti pahala kebaikannya besar pula. Tahap-tahap awal supaya kita bisa terhindar dari bahayanya malas, yakni;
- Niatkan dalam hati hanya semata untuk Allah subha wa ta’ala. Maka dari itu, ubah kata “lelah” menjadi “lillah”.
- Semangat (ghiroh/himmah) yang menumbuhkan rasa antusias. Jikalau malas melanda berdo’alah “Bismillahi Allahumma –Paksakeun-“.
- Setia (istiqomah) sama mushaf Al-Qur’an yang kita baca. Ingat! Al-Qur’an sama dengan istri-istri kita, lho! Kalo ditinggal sehari aja udah ngambek, apalagi kalo bertahun-tahun. Maka dari itu, istiqomah didalam menyetorkan hafalan baik menambah hafalan maupun menakrir (mengulang-ulang yang sudah dihafal) atau disebut juga murojaah hafalan itu hukumnya fardhu ‘ain.
Demikianlah beberapa kiat-kiat menghafal Al-Qur’an yang kami praktekkan di Rumah Tahfidz Akbar.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasikan kita untuk lebih banyak lagi berintraksi dengan Al-Qur’an.
Sudah ada untuk SMA-nya pak. Anak saya SMP kelas 9 saya mau daftarin di pondok ini
saat ini kami menerima santri mulai dari sma saja bun
kebetulan disini memulai santri dari kelas 1 SMP bunda. Atau uur 12-13 tahun
Apakah di ponpes ini ada diajarkan materi fiqih??
diajarkan kaka