Pada suatu hari saya dan orangtua saya sedang dalam perjalanan menuju sentulfresh. Di perjalanan saya terkena macet. Disana saya melihat banyak sekali kendaraan seperti motor, bus, mobil dan truk. Di tengah kemacetan saya merasa kepanasan sampai saya menyalakan AC mobil.
Saya akhirnya sampai di gerbang Sentulfresh, dan saya melihat tulisan FCF (Fish and Chicken Farm). Lalu saya masuk ke dalam Sentulfresh dan bertemu dengan kakak guide atau pemandu. Guide menjelaskan di sentulfresh ada 8 program.
Program yang pertama adalah Memberi makan ikan. Pada saat saya memberi makan ikan, saya melihat banyak macam ikan. Ikan yang paling di sentulfresh adalah ikan mujair atau ikan Nila. Disaat memberi makan ikan, kakak guide menjelaskan asal usul dari ikan tersebut.
Program yang kedua adalah menangkap burung merpati. Disini sangat banyak sekali burung merpati. Kakak guide menjelaskan bahwa burung dara yang ada disini termasuk dalam aves dengan bahasa latinnya columbidae.
Memberi makan rusa merupakan program ketiga yang saya lakukan disini. Rusa yang ada di sentulfresh adalah rusa totol atau seperti macan tutul. Semua rusa disini adalah rusa betina. Kata kakak guide rusa jantan nya mati, jadi yang tersisa rusa betina saja. Saya memberi makan rusa dengan rumput gajah.
Selanjutnya saya pergi ke taman untuk melakukan program ke empat yaitu observasi jenis tanaman hias dan obat serta saya mendapatkan keterangan dari kakak guide tentang manfaatnya. Di Sentulfresh sangat banyak tanaman seperti tanaman betadine, lidah buaya, zodia, dan lain lain.
Program yang kelima adalah menunggang anak sapi atau pedet. Saat itu saya merasa ketakutan untuk naik ke punggung sapi tersebut, tetapi kakak guide mendorong saya untuk naik dan bilang bahwa aman kog naik ke atas punggung sapi, karena sapinya jinak.
Saya berjalan menuju program ke enam yaitu memerah susu sapi langsung di kandangnya. Kakak guide menjelaskan perbedaan ciri-ciri sapi perah dengan sapi pedaging dan perbedaan antara sapi jantan dan sapi betina. Ternyata banyak lhio perbedaannya, diantaranya sapi betina memiliki ambing, sedangkan sapi jantan tidak.
Setelah itu saya menuju program yang ketujuh yaitu observasi cacing. Disini saya melihat banyak sekali cacing tanah jenis lumbricuss rubelus. Ternyata makanan cacing ini adalah kotoran sapi yang dibuat bubur. Jadi semua limbah kotoran sapi bias dimanfaatkan secara maksimal.
Program terakhir adalah memberi makan kura kura. Pada saat memberi makan kura kura, kakak guide menjelaskan asal usul kura kura dan memegang kura kura sehingga saya bias menyentuhnya. Lucu ya kura kura, ternyata bisa dipelihara di kolam kecil.
Demikian kisah saya selama jalan jalan di Sentulfresh. Sampai ketemu di kisah selanjutnya.
Penulis : Mustofa Nurwahid
Saat ini penulis sedang menjadi santri di Ponpes Tahfidz Akbar
Semoga Pesantren Tahfidz Akbar selalu dimudahkan oleh Allah SWT dalam mendidik bibit bibit penghafal Al Qur’an. Aamiin…
aamiin…