Dzikir, Untuk Hidup yang Lebih Baik – Di dalam keanekaragaman dzikir yang sesuai dengan berbagai keadaan seorang muslim, terdapat beberapa hikmah, faedah, dan makna yang agung.
Ketika seseorang benar-benar merasa fakir di hadapan Allah, dan sadar bahwa dirinya tak berjasa apa pun kepada-Nya, namun di saat yang sama demikian berhajat kepada-Nya, ketika itulah pintu ‘ubudiyyah (beribadah kepada Allah) terbuka lebar-lebar baginya. Tak ada jalan pintas yang menghantarkan seseorang kepada Allah melebihi ‘ubudiyyah.
Dzikrullah merupakan aktifitas ibadah seorang muslim, ibadah ini dilakukan dengan mengucapkan lafal dzikir yang mengandung pujian kepada-Nya, pensucian-Nya, pengagungan-Nya, pentauhidan-Nya, dan ungkapan syukur kepada-Nya. Salah satu perkara yang sangat dibutuhkan oleh seorang muslim dalam kehidupannya adalah dzikir terkait dengan aktifitasnya dalam sehari semalam.
Diantara keutamaan dzikir, terdapat beberapa manfaat yang dapat dirasakan apabila seorang muslim menjaga berdzikirnya dalam segala aktivitas.
Pertama, Mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah SWT. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan. Seseorang akan semakin dekat dan mengenal Penciptanya sesuai dengan kadar dzikirnya pada Alalh SWT. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya.
Kedua, mendatangkan rasa takut pada Allah SWT dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
Ketiga, meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,
“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.
Keempat, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
Kelima, hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Karena dzikir menghilangkan kerisauan dan malaikat akan mengelilingi hamba yang terus menjaga dzikir yang menjadikan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.