Kedatangan Dr Zakir Naik ke Indonesia begitu fenomenal sehingga tidak hanya hanya masyarakat Muslim yang menanti-nanti kedatangan beliau, kalangan Non Muslim juga penasaran bagaimana sosok Dr Zakir Naik yang bisa meng-Islamkan banyak non Muslim. Bagaimana Cara Dr Zakir Naik Mendidik Anaknya sehingga anak-anaknya bisa menjadi Da’i di usia muda?
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=-nNrwD2vOA4&w=600&h=315]
Banyak yang ingin tahu bagaimana Zakir Naik yang merupakan da’i Islam Internasional yang menguasai kitab suci berbagai agama itu dalam mendidik anak-anaknya.
Da’i yang ceramahnya selalu dihadiri ribuan bahkan pernah jutaan orang dan menjadi sebab hidayah bagi banyak sekali manusia ini pernah menjawabnya langsung dalam sebuah forum di Malaysia.
Dan ternyata anak-anak beliau hafal Al-Quran dan menguasai sabuk hitam beladiri sejak kecil.
Ada seorang siswi bertanya kepada Dr Zakir Naik tentang bagaimana mendidik anak-anaknya sehingga bisa menjadi penceramah internasional.
“Bagaimana kau membesarkan putrimu menjadi penceramah internasional yang sukses sedangkan wanita dianggap lemah dan rapuh? Terima kasih,” kata seorang siswi Sekolah Permata Insan.
Jawaban Dr Zakir Naik
Yang aku pahami dari pertanyaanmu, “Bagaimana kau membuat putrimu menjadi penceramah sukses sehingga dia bisa berceramah di depan publik?”
Merupakan kewajiban setiap muslim untuk berdakwah. Menurut Surat Al Ashr,
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal shalih dan saling menasehati dalam kebenaran derta menasehati dalam kesabaran” (QS. Al Ashr: 1-3)
Minimal ada empat syarat yang diperlukan manusia manapun untuk bisa masuk surga. Yang pertama adalah iman, yang kedua adalah amal shalih, yang ketiga menasehati supaya mentaati kebenaran atau berdakwah, yang keempat menasehati supaya bersabar.
Jadi menurut surat Al Ashr, ada empat syarat yang harus kau penuhi untuk masuk surga. Mungkin kau muslim yang baik, shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan berhaji, tapi jika kau tidak melakukan dakwah, kau tidak akan masuk surga.
Jadi setiap muslim harus menjadi dai paruh waktu (part time). Ini wajib.
Lebih jauh Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulang orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)
Di sini Allah berfirman tentang dai penuh waktu (full time). Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis. Berapa banyak dai penuh waktu yang ada ?
Merekalah orang yang beruntung.
Baca Artikel menarik lainnya :
5 Cara Cepat Menghafal Al quran Tanpa Menguras Otak
Kau tahu aku, aku kuliah kedokteran. Menurutku dokter adalah profesi terbaik di dunia. Tapi setelah bertemu Syaikh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa dai adalah profesi yang lebih baik.
Tentang pertanyaanmu, aku akan menjadikan anak-anakku baik laki-laki maupun perempuan menjadi dai. Sebab itu adalah profesi terbaik. Inilah profesi para Nabi. Dan ketika aku mendirikan sekolah di Bombay, ini adalah edukasi dunia dan akhirat. Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini, kami memberikan pendidikan untuk dunia dan akhirat.
Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini pada usia 2,5 tahun, kami mengajari mereka bahasa Inggris dan bahasa Arab di Playgroup. Ketika kelas 5 SD, mereka telah paham Al Quran.
Mereka yang memilih hifz, menjadi hafizh saat kelas 5 SD. Ketika mereka kelas 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar Al Quran.
Kebugaran fisik juga perlu. Ketika kelas 5 atau 6 mereka wajib mendapatkan sabuk hitam bela diri.
Ketiga anakku, masya Allah, semuanya hafal Quran. Mereka pemegang sabuk hitam dalam bela diri. Alhamdulillah.
Mereka hafizh Quran, bisa berbahasa Inggris dan kami mengajari mereka bicara di depan publik sejak usia empat tahun. Jadi sejak balita kami mengajari mereka berbicara di depan audiens. Jadi ketika anak-anak kami usia lima, enam dan tujuh tahun, kau bisa menyaksikan mereka di Peace TV berbicara di hadapan ribuan orang.
(sumber berita : www.nahimunkar.com)
[…] Baca juga Artikel menarik : Bagaimana Cara Dr Zakir Naik Mendidik Anaknya […]